Aku melepasmu dengan air mata di sapu tangan
Kamu tersenyum dan membalikan badan
Titik itu aku pikir akan jadi saat menunggu yang menyebalkan
Tapi di titik ini aku pikir kamu mau memberiku pelajaran
yang sepadan
__
Mungkin cara mencintaimu yang aku salah
Membesarkanmu dengan harap dan kasih
Hingga aku kira kita tidak akan berselisih
Tapi nyatanya kita justru berpisah
__
Aku menelisik tatap matamu yang redup
Aku membayangkan bila kamu tidak hidup
Mungkin aku mau menyelundup
Agar kita tetap satu ruang lingkup
__
Biskuit dan teh hangat adalah sahabatku
Tapi cinta tak akan mengalahkan detak irama
Yang kau hadirkan pada pesta semu
Saat kali pertama kita berjumpa
__
Aku berkhayal bila kau masih ada
Aku berkhayal tentang seseorang yang mencintaiku dengan
sempurna
Kamu kemana
Aku tak sanggup bila kau tak ada
__